Cari Uang Tambahan, 60 Prajurit Taiwan Jadi Gigolo
Do you like this story?
TAIPEI - Lebih dari 60 personil militer Taiwan direkrut menjadi gigolo di Kota Kaohsiung, Taiwan. Kabar ini langsung membuat kalangan militer tersentak.
Pada akhir bulan Desember lalu, Kepolisian Kaohsiung membongkar jaringan gigolo militer ini. Para prajurit ini dijanjikan gaji yang menjanjikan bila bersedia bekerja sampingan sebagai gigolo.
Dari penyelidikan awal ditemukan lebih dari 60 personil militer aktif, termasuk beberapa orang diantaranya adalah perwira angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, serta korps marinir.
Kasus ini terkuat setelah Kementerian Pertahanan Taiwan (MND) mendapat laporan dari pihak kepolisian. MND pun akhirnya membentuk tim yang terdiri dari polisi militer dan badan disipilin militer setempat untuk menyelidiki kasus ini.
Setelah proses interogasi ditemukan jaringan kriminal yang dipimpin oleh Tao dan Ho. Keduanya menjaring staf humas pria. Pada bulan Mei 2010 mereka menarik biaya sebesar 200 ribu dolar Taiwan atau sekira Rp62 juta (Rp311,7 per dolar Taiwan), kepada setiap orang yang ingin bekerja dengan mereka.
Namun saat tes, seluruh pelamar ditolak dan dianggap tidak memiliki kemampuan serta dianggap lebih cocok bekerja sebagai gigolo. Jika para pelamar minta tes ulang, maka mereka diharuskan untuk membayar uang Rp62 juta lagi.
Pada akhir bulan Desember lalu, Kepolisian Kaohsiung membongkar jaringan gigolo militer ini. Para prajurit ini dijanjikan gaji yang menjanjikan bila bersedia bekerja sampingan sebagai gigolo.
Dari penyelidikan awal ditemukan lebih dari 60 personil militer aktif, termasuk beberapa orang diantaranya adalah perwira angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, serta korps marinir.
Kasus ini terkuat setelah Kementerian Pertahanan Taiwan (MND) mendapat laporan dari pihak kepolisian. MND pun akhirnya membentuk tim yang terdiri dari polisi militer dan badan disipilin militer setempat untuk menyelidiki kasus ini.
Setelah proses interogasi ditemukan jaringan kriminal yang dipimpin oleh Tao dan Ho. Keduanya menjaring staf humas pria. Pada bulan Mei 2010 mereka menarik biaya sebesar 200 ribu dolar Taiwan atau sekira Rp62 juta (Rp311,7 per dolar Taiwan), kepada setiap orang yang ingin bekerja dengan mereka.
Namun saat tes, seluruh pelamar ditolak dan dianggap tidak memiliki kemampuan serta dianggap lebih cocok bekerja sebagai gigolo. Jika para pelamar minta tes ulang, maka mereka diharuskan untuk membayar uang Rp62 juta lagi.
Artikel Yang Berhubungan :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Cari Uang Tambahan, 60 Prajurit Taiwan Jadi Gigolo”
Post a Comment